Kamis, 10 Mei 2012

LEGENDA BATU BALAI Kel. Tanjung, muntok Bangka Barat


Batu Balai adalah salah satu keajaiaban  alam yang ada di Bangka Barat. Batu besar seukuran rumah itu bertumpuk dua, bagian paling atas menyerupai buritan kapal. Satu hal yang menarik, sebuah pohon besar tumbuh tepat diantara dua batu tersusun tersebut.
            Menurut cerita para tertua, dulunya batu tersebut dilatarbelakangi kehidupan sebuah keluarga zaman kolonial belanda. Legenda Batu Balai ini sebenarnya mirip cerita malin kundang dari Sumatera Barat, hanya tempat dan kejadiannya yang berbeda. Dulu hidup keluarga miskin yang sehari-hari menjual kue apem buatan sendiri, memiliki anak bernama Abdullah. Saat berumur 7 tahun, ayahnya jatuh sakit dan meninggal dunia, tinggal Abdullah bersama ibunya. Untuk membantu ibunya, Abdullah bekerja sebagai kuli pada sebuah kapal milik seorang saudagar. Keuletan dan sifat rajin Abdullah mendapat tempat di hati majikannya. Dari sinilah garis hidupnya, berubah sehingga ia pun menjadi saudagar yang kaya raya, dan berganti nama menjadi Dempu Awang.
            Entah kenapa, rasa rindu Abdullah untuk pulang kekampung halamannya, kampung Balai. Ia ingin menemukan orangtuanya yang tidak tahu dimana. Ternyata takdir berkehendak lain. Saat sang ibu datang menemuinya, ternyata dibalas Dempu Awang dengan kekecewaan. Ia mengatakan bahwa ia bukan kelahiran daerah tersebut di depan ibu kandungnya. Si ibu berusaha meyakinkan puteranya dengan menunjukkan keranjang berikut kue apem untuk mengingatkan masa-masa sulit dahulu. Namun Dempu Awang tetap tidak mau mengakuinya sebagai ibu. Karena kecewanya, keranjang berisi kue itu langsung ditendang oleh sang ibu. Apakah karena laknatnya, saat kapal Dempu Awang berlabuh tiba-tiba kapal tersebut tenggelam. Dari situlah, tatakala air surut muncul sebuah batu mirip buritan kapal yang kemudian dikenal sebagai Batu Balai. Sementara pohon yang berdiri diatas batu , di yakini masyarakat adalah tiang perahu kapal tersebut.
            Ada yang menarik dari batu ini, ketika dipukul dengan tangan akan terdengar suara “pong-pong”, sementara dari atas batu terlihat bagian mirip seperti peralatan lemari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar