Selasa, 27 Maret 2012

Pengalaman pertama saya menggunakan notebook


Hai teman-teman perkenalkan nama saya Nopitasari, tempat tanggal lahir Nangka 4 maret 1992. saya memiliki 3 saudara, 1 kakak laki-laki dan 2 kakak perempuan dan saya adalah anak keempat dari 4 bersaudara bisa disebut juga anak bungsu. Kami dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayah saya seorang petani dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga, tetapi selain jadi ibu rumah tangga ibu saya juga memiliki pekerjaan sampingan yaitu membuka toko pakaian.
Saya juga ingin sedikit menceritakan tentang pendidikan saya, dulu saya sekolah di SD 6 Desa Nangka, SMP nya saya di Madrasah Tsanawiyah Al-Muhajirin koba, dan SMA nya saya juga di Madrasah Aliyah Al-muhajirin Koba Bangka tengah. Kegiatan saya sehari-hari  sekarang yaitu kuliah, saya kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Politik (STISIPOL P12 BANGKA), disini saya mengambil jurusan ilmu komunikasi, insya Allah nanti saya akan mengambil konsentrasi ke Hubungan Masyarakat ( HUMAS).
Disini saya ingin menceritakan sedikit pengalaman pertama saya dengan media komunikasi yaitu notebook. sebelum saya membeli notebook saya sangat jarang memegang alat media komunikasi, misalnya komputer ataupun notebook. Dulu waktu SMP saya cuman sekedar melihat orang menggunakan komputer, saya pun tidak pernah menggunakan ataupun tidak tahu sama sekali bagaimana cara menggunakannya.
Kemudian setelah saya SMA pun waktu saya masih kelas 1 (satu) , masih sama saya pun juga belum pernah menggunakan komputer, kami cuman di ajarkan teorinya saja. saat saya kelas 2 (dua) saya sangat ingat sekali waktu bapak menyuruh kami mempraktekkan microsoft excel, karena bapak ingin mengambil nilai praktek pelajaran teknologi ilmu komputer (TIK), saat itu saya pun masih kaku memegang mos untung ada  teman saya yang  membantunya.
 setelah saya naik ke kelas 3 (tiga) , saat itulah guru yang mengajarkan mata pelajaran TIK mengajak kami praktek masuk ke ruang lap komputer, itu pun selama saya di kelas 3 (tiga) seingat saya cuman 2 kali praktek, jadi saya belum bisa menggunakannya.  Sehingga waktu saya lulus SMA saya berniat untuk mengikuti kursus komputer, karena saya tidak ingin dibilang Gaptek alias gagap teknologi.
tetapi setelah saya pikir-pikir lagi dari pada saya mengikuti kursus komputer harus mengeluarkan uang yang lumayan banyak, toh nanti kalau kita tidak sering menggunakannya, lama-lama kita juga bakalan lupa. Jadi mendingan saya membeli media komunikasi sendiri, karena saya pikir ketika kita sudah memiliki sendiri kita mudah untuk melakukan hal apa yang kita inginkan.
 setelah saya berpikir, saya pun segera menanyakan kepada orangtua saya apakah mereka setuju kalau saya membeli media komunikasi itu yaitu notebook, ternyata orang tua saya pun setuju kalau saya membeli notebook, dimana saat itu saya sudah menjadi mahasiswa, karena mereka pikir notebook juga begitu penting bagi seorang mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
 Lalu beberapa minggu kemudian, tepatnya pada lebaran idul adha tahun 2010 yaitu hari ketiga lebaran, saya membeli notebook tersebut, saya membeli notebook bersama dengan kedua orang tua saya dan kakak saya yang laki-laki. Di hari itu pun saya sangat gembira karena saya bisa mencapai keingginan yang telah lama saya impikan.
Setelah saya membeli notebook, saya pun belum bisa menggunakannya, dari situlah saya meminta kakak saya yang laki-laki untuk mengajarkan menggunakan notebook tesebut, tetapi lebih gawatnya lagi kakak saya bukan mengajarkan saya bagaimana cara menggunakan microsoft word, microsoft excel, maupun power point dan yang lainnya, malahan setiap saya menggunakan notebook pasti dia mengajak saya lomba bermain game. Kemudian saya pun mulai belajar sendiri dengan melihat modul, dan pertama saya mempelajari bagaimana menggunakan microsoft word.
  lalu hari demi hari saya belajar, saya pun bisa menggunakan alat media komunikasi notebook ataupun komputer walaupun belum begitu hebat dan sampai sekarang pun saya masih tetap belajar, karena saya tidak ngampang puas dengan apa yang saya miliki.    

Selasa, 20 Maret 2012

fenomena komunikasi interpersonal konflik antar sahabat



           
Seorang sahabat melebihi teman, Dia selalu ada ketika kita dalam keadaan susah maupun senang.” Itu adalah sebuah nasihat bijaksana yang sering kita dengar tapi belum tentu kita alami. Kita selalu mengharapkan yang terbaik dari seorang sahabat karena hubungan khusus yang telah terjalin baik dengannya merupakan indikasi bahwa ia adalah orang yang dapat kita percayai. Kita selalu berpikir bahwa seorang sahabat ideal adalah sahabat yang selalu memahami masalah yang sedang kita hadapi dan mampu memberikan dukungan secara moral kepada kita. Namun demikian, jika seandainya terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti pertengkaran atau penghianatan apa yang akan kita lakukan?
Karena Seringkali suatu hubungan mengalami konflik dan mulai mengalami kemunduran yang disebabkan adanya proses negoisasi yang tidak berjalan dengan baik dan mengakibatkan pola komunikasi diantara persahabatan mereka berubah.seperti “remaja yang bertengkar  atau terlibat konflik dengan sahabatnya”. Contoh Selvi memiliki seorang sahabat bernama Dina, mereka telah bersahabat sejak kecil. Setelah remaja Dina memiliki seorang pacar bernama Yanto, tanpa diketahui oleh Dina, ternyata sahabatnya sendiri yaitu Selvi memendam rasa suka kepada Yanto. Selvi tidak berani menceritakan kepada sahabatnya Dina bahwa dia suka terhadap pacar sahabatnya sendiri, Demi menjaga perasaan sahabatnya, Selvi lebih memilih menghindar dari sahabatnya Dina,  disisi lain Dina selalu bertanya-tanya kepada diri sendiri mengapa Selvi menghindar dari dirinya, padahal dia merasa tidak ada masalah diantara mereka, dan ini membuat hubungan mereka jadi renggang.
Sahabat begitu penting dalam kehidupan remaja karena pada masa remaja mulai terlihat merenggangnya hubungan antara orangtua dengan remaja karena hubungan dalam bentuk percakapan dengan orangtua makin jarang, di satu pihak para remaja merasa tidak dimengerti oleh orangtuanya dan sebaliknya orangtua tidak mengetahui isi hati anaknya. Remaja sering membicarakan banyak hal yang tidak mereka bicarakan dengan orangtua, saudara, atau, pacar.
            Padahal dengan mereka melakukan komunikasi interpersonal akan memiliki tujuan yang sangat baik,diantara yaitu sebagai berikut:Menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar, membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti.
Disini tingkah laku seorang selvi dan dina yaitu dimasa lalu mereka telah bersahabat begitu lama,tetapi sekarang diantara mereka telah terjadi konflik dan mereka pun tidak tahu bagaimana harapan kedepan untuk membangun hubungan mereka yang mulai merengang, hingga menjadi terbentuk hubungan yang seperti dulu lagi. yang mana Sikap selvi terhadap dina sahabatnya yaitu seorang selvi tidak ingin menceritakan permasalahannya kepada Dina,padahal komunikasi interpersonal  merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kotak sosial. Melalui komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, dan menemukan kasih sayang.
seperti yang kita ketahui suatu konflik hanya akan mendatangkan kerugian bagi kita apalagi konflik antar sahabat, karena sahabat adalah untuk mencurahkan isi hati atau bertukar pikiran, keberadaan sahabat memang sanagat dibutuhkan, terlebih kerelaan untuk mengambil resiko dalam memberikan solusi terhadap apa yang diutarakan.